Senin, 16 Januari 2017

Ada Apa Negeriku ??

oleh : Ubay Nizar Al-Banna
Ketua Bidang Media dan Komunikasi DPD IMM Jawa Timur 2016-2018


Entah kerisauan apa yang ada dibenak saya hingga terpikir untuk menuangkannya dalam tulisan. Keprihatinan akan kondisi kebangsaan yang kian hari semakin tak menentu arahnya. Masyarakat menengah kebawah kian menderita, aset-aset berharga dan potensial negara yang dikuasai asing dan aseng, kebijakan dan program pemerintah hanya 'bualan' demi melanggengkan kepentingan beberapa golongan dan elit politik.

Rabu, 10 Agustus 2016

Kepingan Takdir Sang IMMawati

IMMawati, pernakah engkau menanyakan realitas yang terjadi sesungguhnya didunia?
Sebab masalahnya, terkadang manusia hanya memikirkan eksistensi keberadaan dirinya hanya sebatas secara materi, hingga terkadang melalaikan substansi atas kehidupan dirinya. Apa substansi yang dimaksud itu? Substansi tersebut adalah hakikat murni alasan penciptaan manusia, yakni untuk  beribadah kepada illah, tuhannya (QS: Adh-Dhariyat : 56). Kita lebih cenderung melihat hanya dari sisi materinya saja, yakni kita diciptakan sebagai khalifah (bukan pemimpin tapi “pengganti”). Aku ingin membahas tentang sisi materi diantara pemberian materi-Nya kepada kita, Sang Pencipta telah memberikan kita batasan dan kebebasan dalam menjalankan kehidupan. Yang artinya kita tidak bisa membatasi diri kita selamanya dan berlaku bebas sesukanya.

Mahasiswa dan Moral Building

"Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda, untuk mendidik diri mereka sendiri seumur hidup mereka"
(Robert Maynard Hutchins)

Spirit dalam Teologi Al-Ma'un

Masyarakat Arab sudah lama mengenal dan menganut keyakinan agama. Ada empat keyakinan agama yang berkembang ketika Islam datang menurut beberapa ahli agama, yakni Yahudi, Kristen, Majusi, dan Agama Makkah sendiri (penganut politeisme atau dalam Al-Quran disebut al-Musyrikun).

Reposisi IMM Bangkalan sebagai Solusi Kemanusiaan

Diusia yang hampir satu dasawarsa terhitung sejak IMM berdiri dan mengepakan sayapnya di pulau garam, tepatnya di “bumi shalawat” Bangkalan yang tentunya menjadi IMM “tertua” di Pulau Madura. Pahit–manis dan liku–liku perjalanan telah banyak dirasakan. Dari awal perintisan dan pendirian IMM di Bangkalan seolah olah hal ini menjadi angin segar bagi persyarikatan dan tentunya hal ini disambut gembira oleh warga Muhammadiyah di Bangkalan. Diharapkan dengan adanya IMM bisa membantu dakwah persyarikatan dalam menghadapi kultur masyarakat madura khususnya di Bangkalan.

IMM dan Realitas Sosial

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dengan dasar trilogi ikatannya berupa religiusitas, intelektualitas, hingga humanitasnya kini telah memasuki usia lebih dari setengah abad (52 tahun). Dalam usia tersebut, IMM sebagai organisasi perkaderan yang merupakan underbow Muhammadiyah dalam menggapai tujuannya (Muhammadiyah) sekaligus memiliki peran selain mencetak kader-kader kompeten bagi umat, bangsa, dan persyarikatan, juga harus mampu menempatkan dirinya sebagai suatu gerakan sosial, social movement.

Kader yang Memilih Terasing

Tiga tahun sudah saat ini “usia” penulis dalam IMM, selama tiga tahun tersebut telah memberi pelajaran yang teramat berharga, pelajaran yang bukan hanya fokus pada nilai secara nominal tetapi secara kamanusiaan. Beragam pengetahuan yang penulis dapat dari teman–teman di IMM, banyak budaya yang kemudian tergabung menjadi satu dalam ikatan di IMM Bangkalan ini, meskipun kami minoritas tapi kami kaya akan keberagaman. “Minoritas”, kata itulah yang sering terdengar ditelinga kader dan menjadi bahan perbincangan hangat setiap kali diskusi. Mungkin kata itu memang tepat untuk menggambarkan keadaan IMM di Bangkalan, dibandingkan dengan organisasi lain (di Bangkalan), IMM “kalah” jauh, tertinggal sangat dan teramat jauh. 

Eksistensi IMM dalam Paradigma Abad 21

Merupakan suatu hal yang lumrah ketika “gelar” mahasiswa memperoleh diskursus penting dalam roda kehidupan bangsa. Sebagai kaum intelektual yang masih memegang teguh ideologinya, mahasiswa tidak enggan melibatkan dirinya dalam pergulatan kepentingan antara rakyat dan penguasa. Kiprah mahasiswa nampak begitu “elegan” tatkala dapat melumpuhkan rezim Soeharto (orde baru) tahun 1998 lalu.

Kader dan Perkaderan Ikatan

Manusia dan Kader Ikatan
Hakikat penciptaan manusia sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Adh-Dhariyat ayat 56 yang berbunyi “dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”, sejatinya menerangkan bahwa apa-apa saja yang diciptakan Allah SWT di muka bumi adalah dalam rangka beribadah, mengabdi pada Allah SWT. Bahkan seisi dunia,

Menjadi Minoritas yang Berkualitas

Bangkalan, sebuah kabupaten kecil yang cukup kaya akan potensi. Terletak di ujung barat Pulau Madura (pulau di sebelah utara Kota Surabaya), Bangkalan belakangan sangat popular dengan tol jembatan Suramadu yang menghubungkannya dengan Kota Surabaya melalui jalur darat yang juga merupakan jembatan terpanjang di Indonesia (±5km).