Minggu, 20 Maret 2016

Opini : Mahasiswa ??

Mahasiswa, begitu mereka menyebut diri mereka sebagai sosok intelektual, akademisi, bukan sekedar "siswa" tetapi "maha", lebih dari tingkatakn siswa biasa, "katanya". Para mahasiswa harusnya memiliki pemikiran ke depan yang lebih baik, mampu mempertimbangkan berbagai hal sesuai dengan porsinya. "Katanya" pula, mahasiswa memiliki trifungsi sebagai human of analysis, agent of change, dan social control. Tapi, itu baru "katanya".


Menilik jauh kebelakang, sejatinya peran mahasiswa memanglah demikian, sebagai kaum intelektual yang lebih tahu berbagai aspek memanglah mampu untuk membawa semangat perubahan, semangat pergerakan bagi bangsa indonesia. Mulai dari ikrar sumpah pemuda, melompat agak jauh ada pula peristiwa penculikan Ir. Soekarno - Moh. Hatta sebelum proklamasi, ada pula peristiwa lengsernya Ir. Soekarno, Penumpasan PKI yang salah satunya juga dimotori oleh pergerakan para mahasiswa, melompat lebih jauh adalah peristiwa penggulingan Soeharto 1998 yang membawa angin reformasi bagi bangsa Indonesia.

Namun melihat realita kini, dimanakah peran mahasiswa sekarang bagi bangsa ini ? Bagaimanakah pergerakan mahasiswa kini ?

Jika, kita kembali menoleh kebelakang gerakan mahasiswa seolah sinkron dalam satu kesatuan sehingga dapat menghasilkan semangat dan kekuatan yang besar. Ketika kita cermati sekarang, setelah bergulirnya era-reformasi, dimana mahasiswa sekarang ? Seolah gerakan dari mahasiswa kini tak tampak, lenyap dan tertutupi oleh isu-isu lain, kalah populer dengan gosip-gosip artis, redup akan sinar sinetron dan pemberitaan-pemberitaan lain. Bahkan seolah mahasiswa sekarang, aktivis mahasiswa kini telah mengalami pergeseran citra yang seolah hanya bisa berbuat onar, anarkis, dan hanya bisa unjuk rasa.

Berbagai kelompok, komunitas, dan organisasi-organisasi kemahasiswaan seolah nyaman dengan kondisi yang ada sekarang. Nyaman dengan "bobrok" nya berbagai institusi pemerintah, pejabat-pejabat korup, dan berbagai hal tak pantas lainnya. Kenapa kemudian pasca peristiwa '98 mahasiswa seolah menghilang tak nampak batang hidungnya ?

Ketika kita melihat sejatinya gerakan mahasiswa angkatan '98 hanya terfokus pada satu misi, untuk melengserkan Soeharto yang kala itu dianggap sebagai "musuh besar bersama". Lalu kini sebenarnya kemanakah arah tujuan pergerakan mahasiswa, aktivis sekarang ?

Sejatinya mahasiswa aktivis kini masihlah berproses dan bergerak dalam koridornya masing-masing, walaupun hanya sebagian. Kebanyakan mahasiswa kini cenderung hedonis sehingga sukar ditemui para mahasiswa yang berpikir ke depan untuk berusaha mewujudkan cita-cita reformasi menjadi benar-benar mereformasi berbagai aspek kehidupan maupun dalam berbangsa dan bernegara menjadi lebih baik. Perbedaan ideologi, manhaj al-fiqr sejatinya bukanlah suatu permasalahan serius karen setiap individu pastinya memiliki keyakinan, kepercayaan, sudut pandang, dan pola pikirnya masing-masing. Selama kita masih memiliki harapan dan keinginan yang serupa untuk memperbaiki negeri ini, maka berbagai pemikiran dan sudut pandang justru diperlukan sehingga dapat lebih memperkuat dasar dan action yang dilakukan.

Penulis :
Ubay Nizar Al-Banna
Kabid Organisasi PC IMM Bangkalan 2015/2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar